Selasa, 24 November 2009

pola makan yang salah meningkatkan kejadian kanker usus

Masih cerita yg sama, ini adalah ringkasanku setelah membaca buku The miracle of enzyme. Di dalam buku tersebut dijelaskan bahwa pola makan yg salah dapat mengakibatkan timbulnya kanker lambung dan usus. Sebuah lambung dan usus seseorang yg sehat sangatlah bersih. Sebuah lambung yg sehat memiliki selaput lendir yg berwarna merah jambu seluruhnya tanpa ada tonjolan-tonjolan ataupun abnormalitas di permukaannya dan pembuluh darah dibawah mukusnya tidak terlihat. Terlebih lagi, karena mukus seseorang yg sehat transparan, permukaannya akan tampak berkilat saat memantulkan cahaya dari alat endoskopi. Usus orang sehat berwarna merah jambu, sangat empuk dan memiliki lipatan yg besar dan seragam. Saat masih kanak-kanak,karakter usus masih bagus dan berubah memburuk seiring dengan pola makan dan gaya hidup salah dari orang tersebut.
Lambung orang yg sehat tampak berbintik-bintik dan dibeberapa tempat berwarna merah dan bengkak. Terlebih lagi,apabila mukosa lambung mulai mengalami atropi atau penyusutan, sel-sel permukaan berusaha untuk mengkompensasinya dengan melipatgandakan diri di berbagai tempat dan menyebabkan dinding lambung menjadi bertonjolan. Kondisi ini adalah satu langkah menjadi kanker. Salah satu bahan makanan yg merusak usus kita adalah daging. Daging tidak mengandung serat makanan tetapi mengandung lemak dan kolesterol dalam jumlah besar. Disamping itu, daging menyebabkan dinsding usus menjadi tebal dan kaku. Tidak adanya serat di dalam daging menyebabkan kotoran di usus besar menjadi kurang dan membuat usus bekerja ekstra untuk mengeluarkan kotoran tersebut. Gerakan peristaltik yg berlebihN itu menyebabkan otot-otot dinding usus menjadi semakin tebal dan besar sehingga usus besar menjadi lebih kaku dan pendek dan tekanan intraluminal menjadi seakin tinggi. Hal ini menyebabkan usus tersebut akan mengalami divertikulosis (rongga yg mirip kantung, menempel di dinding usus).
Fakta menunjukkan bahwa usus bangsa jepang dan amerika sangatlah berbeda. Sebelum tahun 60-an usus bangsa jepang sangatlah bersih,sedangkan usus bangsa amerika sangatlah jelek,banyak terdapat polip di sepanjang ususnya. Hal ini dipengaruhi oleh makanan yg dikonsumsinya sehari-hari. Bangsa jepang hanya memakan sayur dan ikan, sedangkan bangsa amerika memakan daging, hamburger dan makanan cepat saji lainnya.saat itu angka kanker usus di amerika jauh lebih tinggi. Namun memasuki era tahun 1960-an, negara jepang mulai mengalami perkembangan pesat di segala bidang, dan pola makannya pun sudah seperti bangsa amerika, meninggalkan pola makan yg selama ini diwariskan oleh nenek moyangnya yg justru lebih menyehatkan. Sedangkan bangsa amerika mulai tersadar bahwa pola makan mereka yg selama ini mereka jalani telah memberikan dampak buruk pada ususnya. Tak ayal,saat ini kejadian kanker usus di jepang sepuluh kali lipat dibandingkan dengan kejadian di amerika.

Untuk itu bagi para pembaca, mulai saat ini hendaknya kita mengubah pola makan kita, setidaknya rasio nya 85% dari nabati, 15% dari hewani, dengan mengunyah minimal 30-50 kali. Hal ini sangat berhubungan dengan pengeluarn enzym, yg nantinya ujung-ujungnya adalah menghemat enzym pangkal. Sekilas saja, bahwa enzym pangkal tersebut adalah suatu enzym yg bisa diubah menjadi bentuk enzym tertentu dengan tugas tertentu pula. Semakin pola makan kita salah, maka enzym pangkal akan cepat habis dan tubuh kita akan tidak kuasa menahan suatu penyakit. Tidak hanya penyakit infeksi, namun suatu penyakit metabolik (diabetes, penyempitan pembuluh dara, hipertensi,dll) serta suatu penyakit tumor, baik itu tumor payudara, kandung telur, usus maupun tumor apapun. Untuk lebih jelasnya nanti akan saya bahas di artikel yg akan datang. Karena masih banyak model-model pola makan yg sehat bagi tubuh kita. Semoga artikel ini bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar