Selasa, 24 November 2009

The Miracle of enzyme

yupp, itu adalah judul buku yg saat ini aku gemari. Sekilas buku itu biasa-biasa aja. Namun setelah aku baca, baru halaman awal-awal aja aku udah mulai yakin kalau buku ini berkualitas. Itu semua disebabkan karena di dalam buku ini ada dua kata sambutan,yaitu dari Bu Menkes dan Bapak Dekan kita. Dan tidak salah, ternyata setelah aku baca, semuanya sangat menarik. Namun ada hal yang paling aku kagumi, yaitu penuli buku ini, Hiromi Shinya, mengatakan bahwa konsumsi susu untuk orang dewasa tidaklah baik. Di dalam buku tersebut dituliskan bahwa susu banyak mengandung berbagai enzym dan laktoferin,suatu zat yg dikenal mempunyai efek antioksidan, anti peradangan, anti virus dan pengatur imunitas tubuh. Namun, susu yg dijual di toko telah kehilangan seluruh sifat baik ini karena telah melalui proses pengolahan. Susu segar terdiri dari sekitar 4 % lemak, tetapi sebagian besar lemak tersebut terdiri dari partikel-partikel lemak yg berbentuk butiran-butiran kecil. Semakin besar partikel lemak, semakin mudah mereka terapung. Jika susu segar dibiarkan, lemak akan menjadi sebuah lapisan krim di permukaan. Saat ini telah digunakan suatu mesin guna memecah partikel-partikel lemak menjadi lebih kecil, yg hasil akhirnya adalah susu homogen. Namun padasaat homogenisasi berlangsung, lemak susu yg terdapat dalam susu segar berikatan dengan oksigen sehingga mengubahnya menjadi lemak terhidrogenisasi. Lemak terhidrogenisasi berarti lemak yg telah terlalu banyak teroksidasi, atau dapat dikatakan telah berkarat. Sehingga lemak ini buruk bagi tubuh.
Namun proses pengolahan susu belum sampai disitu. Masih ada proses pasteurisasi dengan suhu panas untuk menekan berkembang biaknya berbagai kuman dan bakteri. Di dunia ini, proses pasteurisasi yg paling sering digunakan adalah pasteurisasi dengan suhu tinggi dengan waktu singkat. Padahal enzim sensitif terhadap panas dan mulai terurai pada suhu 48 0C. pada suhu 115 0C enzim hancur seluruhnya. Terlebih lagi, jumlah lemak yg teroksidasi meningkat lebih banyak lagi pada suhu yg sangat tinggi dan suhu tinggi mengubah kualitas protein yg ada di dalam susu. Laktoferin di dalam susu juga rusak. Oleh karena telah dihomogenisasi dan dipasteurisasi,susu yg dijual di supermarket tidaklah baik bagi tubuh anda.
Pada dasarnya susu sapi diperuntukkan untuk anak sapi yg tengah berkembang. Bermanfaat untuk anak sapi belum tentu bermanfaat bagi manusia.terlebih lagi, di dalam dunia alami, hewan yg minum susu hanyalah bayi yg baru lahir. Tidak ada mammalia yg minum susu setelah dewasa,kecuali homo sapiens. Inilah kerja alam, hanya saja manusia telah dengan sengaja mengambil susu dari spesies lain, mengoksidasi dan meminumnya. Hal ini bertentangan dengan hukum alam.
Susu ASI sangatlah berbeda dengan susu sapi. Susu sapi komponen protein utamanya adalah kasein. Fakta bahwa protein ini sangat sulit dicerna dalam sistem pencernaan manusia. Laktoferin yg terdapat dalam susu sapi hanya 0,01% sedangkan di dalam ASI 0,15%. Dari sini bisa kita simpulkan bahwa bayi-bayi yg lahir dari spesies berbeda membutuhkan jumlah dan ratio nutrisi yg berbeda pula.
Laktoferin didalam susu sapi terurai di dalam asam lambung orang dewasa, bahkan jika anda meminu susu segar tanpa pemrosesan pun laktoferin didalamnya juga akan terurai. Begitu pula laktoferin yg ada pada ASI. Seorang bayi yg baru lahir dapat menyerap laktoferin dari ASI dengan baik, karena lambungnya masih belum sempurna, dan karena sekresi asam lambungnya masih sedikit sehingga laktoferin tidak terurai. Dengan kata lain, ASI manusia memang tidak dimaksudkan untuk orang dewasa. Nah lho…bagi bapak-bapak jangan suka ngambil ASI anaknya ya…nggak ada gunanya. Padahal aku sendiri suka banget sama susu.
Masih banyak alasan lain mengapa susu tidak baik untuk orang dewasa,namun untuk berikutnya akan saya tulis di artikel berikutnya aja ya…udah capek ngetiknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar